PENGALAMAN MENGIKUTI LKIR LIPI ke-47: Sepenggal Kisah Final LKIR LIPI (Part 2)
Wahh,
akhirnya Part 2 udah dirilis, nih. Gimana Part 1 nya? Semoga aja kalian
mendapat banyak informasi dan buat kalian yang mungkin saat ini lagi berjuang
di LKIR LIPI ataupun yang mau ikutan kompetisi ini semoga udah punya bayangan
ya, tentang LKIR LIPI. Oke aku bakal lanjut ceritaiin hari berikutnya ...
Hari Kedua LKIR LIPI ke-47. Yup, susasana pasti udah mulai dag-dig-dug. Karena ini
saatnya semua finalis mempresentasikan penelitian mereka di hadapan dewan juri,
hoooo! Disini kita diarahkan ke ruangan dewan juri dan setiap bidang ruangannya
berbeda. Bidangku (IPK), dapet jatah di Gedung Widya Sarwono Lantai 5 waktu
itu. Jurinya sendiri ada tiga orang dari bidangku, ada Pak
Suharsono (Beliau Peneliti Oseanografi LIPI), kedua ada Pak Andhika (Beliau Peneliti bidang
Keastronomian), dan yang terakhir ada Pak Anggoro (Peneliti Biomaterial LIPI,
buat informasi aja, kalau Pak Anggoro ini
mentornya Kak Luca Cada Lora dimana Kak Luca berhasil menjadi juara LKIR LIPI
2014 dan Grand 4th Award di Intel ISEF USA).
Peserta
bidang IPK memang lebih sedikit dari bidang lainnya saat jamanku, maklum karena
ini merupakan bidang baru di LKIR LIPI. Walaupun sedikit, tapi penelitian
teman-teman yang lainnya sangat sangatlah luar biasa. Ada yang membuat absorben
dari serbuk lempung aktif, kajian mengenai semut untuk memprediksi hujan, ada
yang meneliti planetlah, kereeenn dehhh!
Nah,
masalah siapa yang tampil duluan itu ditentuin berdasarkan urutan daftar mereka nomer berapa waktu di website LIPI.
Kebetulan aku di urutan 2 (baguslah nggak terlalu awal dan nggak akhir juga,
paslah pokoknya). Aku punya prinsip kalo setiap lomba aku harus dapet undi
awal-awal, kalo akhir takutnya udah pada bosen dan nggak fresh lagi. Jadi bisa
santai deh nunggu temen yang lain, hehehe....
Suasananya
sangat menegangkan di ruangan tempat kami menunggu, ada yang latihan
presentasi, latihan tanya jawab dengan partnernya, membaca kembali makalah yang
dibuat, diskusi dengan mentor, pokoknya suramlah. Tapi aku sama Cok Ami nyante
aja, prinsip kita woles aja karena kita yakin dengan latihan kita kemarin
malemnya. TIPS!!!
Jangan tegang deh pokoknya, kalo perlu denger lagu
favorit dulu. Inget berdoa, kalo memang mau mempelajari kembali materi
penelitian baca santai aja. Tanyakan kepada mentor hal mana yang belum
dimengerti, untuk jaga-jaga saat juri bertanya. Satu hal yang sangat fundamental,
percayalah dengan diri kalian karena ini penelitian kalian, kalian yang lebih
tahu prosesnya. Juri hanyalah orang yang ditugaskan untuk menanyakan penelitian
kalian. Jujur saat menjawab pertanyaan juri juga sangat penting, jika kalian
tidak tahu, janganlah mencoba mengarang jawaban. Karena akan berakibat fatal!
Suasana Saat Menunggu Giliran Presentasi |
Bip...bip, akhirnya
tibalah giliran timku. Kami masuk menuju ruangan dan teman-teman yang lain
menyemangati. Begitu masuk juri-jurinya sangat ramah, tidak seperti yang aku
bayangkan. Di ruang tersebut juga ada seorang fotografer (Kami memanggilnya Mas
Alay haha). Waktu presentasi
adalah 10 menit dan 15 menit untuk tanya jawab dengan dewan juri. Oya,
sekedar info pada jamanku, bidang IPT dan IPH didatangkan seorang juri dari perwakilan British Council (LIPI
mengadakan kerja sama dengan Britis Council. Dimana pada jamanku akan dipilih
dua tim untuk dikirim ke Scotland, UK
untuk menghadiri science festival). Jadi mereka diwajibkan
menampilkan presentasi dalam Bahasa Inggris. Suggest!!! Kalau kalian ingin lanjut sampai Intel ISEF aku
sarankan kalian untuk mulai belajar Bahasa Inggris. If you can speak English,
you got plus value!
Presentasi yang baik
adalah tepat waktu dan isi
penelitian kalian sampai secara utuh kepada
dewan juri. Perhatikan juga komunikasi
dan eye contact, karena kalian memiliki pendengar di depan kalian. Jangan terlalu sering melihat slide presentasi dan
gunakan body language kalian
untuk membantu menjelaskan presentasi. Contohnya: gunakan tangan atau pointer
untuk menunjuk gambar, grafik, atau tabel. Artikulasi suara kalian harus jelas
dan tetap percaya diri. Awalnya memang nervous tapi beberapa menit kemudian
kalian akan rileks. Satu lagi, jangan lupa tersenyum ya. Tunjukkan jiwa remaja kalian tanpa menjadi orang
lain, yey!
Penampilan power point
juga perlu kalian perhatikan. Prinsipnya hampir sama dengan poster.
Perbanyaklah gambar daripada tulisan, tapi kalian harus paham apa yang akan
kalian sampaikan. TIPS!!! Waktu presenttasi 10 menit harus dimaksimalkan. Aku tahu banyak
yang harus kalian sampaikan. Saranku, jangan masukkan BAB II ke dalam power
point kalian. Karena BAB II bukan milik kalian melainkan referensi dari sumber
lain. Power point cukup menegaskan Latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat, setelah itu lanjut ke metodelogi penelitian, hasil dan
pembahasan, dan yang terakhir kesimpulan dan saran. Niscaya, waktu 10 menit
kalian efisien. Jangan terlalu banyak menggunakan
animasi, background yang mencolok atau alay takutnya dia akan melambat saat
ditampilkan dan membuang sedetik waktu kalian. P.S.
di bagian akhir presentasi tekankan kembali apa inti penelitian kalian, cukup
30 detik saja!!
Aku Saat Presentasi (Haha..kelihatan serius ya) |
Tanya
jawab tidak begitu menegangkan bagiku, jurinya bertanya dengan ramah dan tidak
menggodok-godok kita sampai skak mat. Mereka biasanya menanyakan bagaimana kamu
mendapat ide penelitian ini, metodenya seperti apa (bersiap-siaplah jika
jurinya pro dibidang penelitianmu), penerapan kdepannya bagaimana, atau mereka
bertanya hal hal mereka rasa belum jelas. So, keep
calm and tell them what all you know about your research. Don't forget to be
honest! (IMG 6606)
Saat Tanya Jawab Oleh Dewan Juri (Baju Merah Pak Suharsono dan Baju Biru Pak Andhika) |
Akhirnya
usailah sesi paling menegangkan dalam kompetisi ini. Keluar dari ruangan kami
berdua sangat lega dan menyemangati teman lain yang menunggu giliran
presentasi. Kami kemudian menyampaikan masukan dan saran juri kepada pembimbing
kami Kak.Ananta dan mentor kami Bu Tutik. Masukan
dan saran juri ini sangat penting, apalagi jika kalian berhasil menjadi
pemenang LKIR LIPI tentu kalian berkesempatan mengikuti seleksi Intel ISEF.
Ini menjadi tugas kami untuk melanjutkan penelitian ini nantinya. Tujuan paling
besarnya adalah menemukan senyawa yang berperan sebagai antibiotik dalam
fitoplankton yang kami gunakan di penelitian ini. So,
jangan lupa mencatat saran dan masukan juri ya ketika di dalam tadi!
Usai
presentasi, kami kembali ke stand pameran karena pameran terus berlanjut
sebelum malam pengumuman besok. Banyak stand yang masih kosong karena banyak
yang belum selesai presentasi. Waktu ini kami gunakan untuk mengunjungi
stand-stand penelitian finalist lain, sekaligus menambah teman.
Berikutlah Beberapa Foto Yang Menggambarkan Suasana Pameran LKIR |
Sorenya saat kami balik ke hotel (menginapnya di hotel Fave di seberang LIPI, hotel ini dibayarkan oleh LIPI tapi hanya untuk satu orang saja jika kalian bertim). Berhubung telah presentasi, aku, Cok Ami, dan pembimbingku Kak Ananta berencana untuk menonton di Bioskop di depan hotel. Aku lupa menonton film apa karena sudah dua tahun yang lalu hehe. Jadi ini sekaligus refreshing setelah kalian lelah berpikir. Kebetulan hari selanjutnya ada Public Day, di mana orang-orang, pelajar, dan masyarakat umum dapat datang ke LIPI untuk melihat-lihat pameran finalist LKIR LIPI.
Hari Ketiga LKIR LIPI ke-47, Wiihhhhh udah hari ketiga aja, dimana bisa dibilang ini last
day lah. Pastinya malam ini juga malam yang ditunggu-tunggu oleh semua finalist
karena malamnya akan dilaksanakan penganugerahan
pemenang, yuhuuuu yey!!
But
before that, seluruh finalist LKIR LIPI bakal ngejalanin Public Day.
Eitsss...disaat anak LKIR LIPI kewalahan menjelaskan penelitiannya ke seluruh
pengunjung, anak LKIR Kependudukan mereka dapet tour ke TMII. Walahh...walahhh,
enak yoo!
Di
acara Public Day ini, seluruh finalist
diwajibkan untuk menggunakan pakaian adat daerahnya
masing-masing. Jadi pada saat itu benar-benar beragam deh kostum anak LKIR
LIPI. Dari Sabang sampek Merauke ada. Ini juga merupakan ajang pengenalan budaya, keren kan (ini juga mengadopsi
sistem Intel ISEF). Jadi lomba LKIR LIPI
ini setaralah dengan yang di Amerika sana. Aku sama Cok Ami pakek pakaian adat
ringan Bali, kebaya dan bawahanya kamen.
Aku Bersama Cok Ami Saat Memakai Kebaya Untuk Pameran LKIR |
Pengunjung
yang datang lumayan ramai, apalagi banyak ada anak-anak sekolahan (SD dan SMP).
Mereka ditugaskan untuk mencatat penelitian yang ada. Jadi, kalian harus pintar
ngejelasin ke mereka ya, jangan kasi istilah-istilah penelitian yang high class, kayak ekstraksi, uji in
vitro atau in vivo, MIC, HPLC, GC-MS, wkwkwkwk....
Selain
anak sekolahan ada juga khalayak umum, seperti mahasiswa, peneliti LIPI, pihak
British Council, pembimbing dari sekolah lain, dan pihak media baik media cetak
maupun elektronik (manfaatkan jika di datangi oleh
media, mereka bisa mengangkat penelitian yang kalian buat hingga dikenal masyarakat
Indonesia secara luas. Pasti bangga dong).
Foto-foto Saat Public Day |
Jeng...jeng...jeng,
Malam yang dinanti-nanti pun telah tiba. Semua finalist menggunakan baju batik
yang telah disiapkan oleh LIPI. Tapi saya dan Cok Ami sedikit melenceng,
hehe...di dalam baju batik LIPI kami menggunakan baju batik sekolah (ada
sepenggal kisah ni, waktu kakak kelas kami yang juara tahun lalu, mereka maju
ke atas panggung dengan batik sekolah. Kami menganggap batik sekolah kami
adalah batik kebanggan). Awalnya aku dan Cok Ami berdebat nih, malulah nanti
beda sendiri, kita harus menghargai batik yang dikasi lah, dan jalan tengahnya
kita menggunakan dua baju, hahaha.
Kami
menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Tuhan, kami sudah berusaha yang terbaik.
Kami yakin hasil tidak akan mengkhianati usaha.
Perasaan berharap pasti ada dalam diri, namun semuanya sudah kami ikhlaskan
apapun hasilnya malam itu. Dukungan orang tua, sekolah, teman-teman, dan semua
yang terlibat tidak akan kami lupakan. Aku berharap tidak pulang dengan tangan
hampa, agar bisa membalas dukungan dan doa-doa yang telah mereka berikan untuk
kami.
Acara
diawali dengan sambutan, pemutaran film selama LKIR LIPI ke-47, pemutaran video
Intel ISEF 2015 (yang diikuti oleh pemenang LKIR LIPI tahun 2014 lalu yang
terpilih), tari-tarian daerah, dan tibalah pengumuman. Pengumuman diawali dari
juara 2 dan 3 setiap bidang IPT, IPH, IPK, IPSK, serta pemenang NYIA dan LKIR
Kependudukan. Selain itu dibacakan juga perolehan Special
Award, ini merupakan penghargaan kepada penelitian favorit. Hadiahnya
juga lumayan tergantung yang mensponsori.
Foto-foto Saat Malam Penganugerahan |
Waduh
aku deg-degan banget, dari juara 2 dan 3 nama kami tidak ada disebutkan. Kami
sudah benar benar pasrah dan berserah. Tak menunggu lama, doa-doa kami terkabulkan.
"...dan pemenang pertama LKIR LIPI ke-47 bidang kebumian dan
Maritim....selamat kepada Ni Putu Intan Apsari", wahhh sontak saja kami
terkejut dan tak percaya. Kami langsung bangkit dari tempat duduk dan
melepaskan batik LIPI. Dengan percaya diri kami maju mengenakan batik sekolah
kami. Aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi hanya haru di dalam hati. Inilah
hasil dari perjuangan kami selama 5 bulan. Kami sepanggung dengan pemenang
pertama setiap bidang, sungguh luar biasa! Berikut foto-foto yang bisa aku
berikan untuk menggambarkan susasana hatiku malam itu tepat 1.5 tahun yang
lalu. Semoga kalian terinspirasi, teman-teman!!!
Penyerahan Piala dan Piagam oleh Kepala LIPI |
Ini foto dengan pembimbing kami Kak Ananta |
Nah, ini fotoan dengan Mas Alay |
Ini belum sepenuhnya selesai, lho. Masih ada satu momen lagi yang ingin aku bagikan. Esoknya, LIPI mengadakan "Workshop Effectice Communication For Young Scientist In an International Context". Jadi ini workshop mengenai bagaimana si cara berkomunikasi yang efektif di konteks international. Pembicaranya keren banget, lhoo, yaitu dari pihak British Council (orang asing langsung). Oya, fyi temen-temen kalau British Council ini bekerja sama dengan Newton Fund juga. Di workshop ini, kita diajak berdiskusi dan bermain game tapi dengan cara yang seru!!! Nggak cuma itu, ternyata kita kedatangan Kak Luca Cada Lora. Kak Luca bercerita mengenai pengalamannya pas di LKIR dan Intel ISEF (Jadi terpacu untuk ikut jejaknya).
Foto Bersama Finalist LKIR LIPI |
Foto Bersama Kak Luca dan Finalis dari Merauke |
Kak Luca dengan Pembicara Workshop |
Nah,
usai workshop ini baru deh, kita officially pulang
ke daerah masing-masing, yey! See you later ya guyss.....
Pengalaman
ini nggak mungkin aku lupain, buktinya sekarang aku masih inget dan nulis di
blog ini hehe. Semoga kita bisa berjumpa lagi di kesempatan lainnya yaa.....
FYI!! Dua bulan setelahnya kami menerima surat bahwa seluruh
pemenang LKIR LIPI baik juara 1, 2, dan 3 berhak untuk mengikuti seleksi Intel
ISEF 2016 dan seleksi untuk delegasi Indonesia di Edinburgh International
Science Festival di UK. Ditunggu cerita berikutnya yaaa.....
Komentar
Posting Komentar